Jumat, 22 Februari 2013

Spiderman dan Abul :)


Kumai, 21 Februari 2013
Jam 21.15

Di kamarku yang sepi dan selalu bisa membuatku betah berlama-lama berada didalamnya. Aku dengan kebiasaanku menonton film di laptop. Kebetulan 3 hari yang lalu, Mas Riko (teman kantor) memberiku beberapa film baru. Salah satunya “The Amazing Spiderman”. Thanks Mas Riko.... :)

Yah, aku salah satu penggemar si Peter Parker ini. Setiap seri dari film terdahulu sudah aku tonton semua. Tapi The Amazing Spiderman ini sepertinya adalah film Spiderman yang di recycle ulang. Yang jadi Peter Parker saja bukan orang yang dulu (Aku suka Spiderman tapi aku selalu lupa siapa nama artis yang memerankan Spiderman. Hehehe...). Film ini sedikit berbeda dari film Spiderman yang sebelumnya. Memang mereka sama-sama mendapatkan kekuatan saat digigit laba-laba tapi jalan cerita saat proses penggigitan ini yang sedikit berbeda


Peter Parker yang dimainkan oleh Andrew Garfield yang sebelumnya sempat berperan sebagai sahabat Pencipta Facebook dalam The Social Network ini, benar-benar melenceng dari karakter kutu bukunya Peter Parker. dimana Peter menjadi anak gaul yang doyan main skateboard dan berkesan tengil.
Lanjut ya, Artis yang memerankan Peter Parker si Spiderman di film ini adalah ANDREW GARFIELD (ku ketahui setelah aku melihat nama-nama pemain di akhir film ini). Dan satu lagi, tidak ada Marry Jane di film ini. Si Cantik MJ yang sexy berganti menjadi Gwen Stacy, anak Captain Stacy sang Polisi di Kotanya si Spiderman... Roman cinta yang picisan dibalut apik di film ini. Lumayan lah buat obat galau...
Anda Penasaran??? Minta aja tuh file film nya sama Mas Riko... Hihihi

Sebenarnya sih bukan tentang Spiderman yang ingin ku bahas di coretan ku kali ini. Spiderman Cuma sekedar intermezo kok. Truz apa donk... Oke, cekidooottt....
Pas lagi serunya nonton Spiderman, tiba-tiba BB ku berbunyi “Clinggg”. Oh, Broadcast Message rupanya, aku pikir BBM penawar galau dari seseorang yang bikin galau... :p . Ternyata  BC dari “Abul Hasbullah” seorang teman asal Mandar, Sulawesi Selatan, yang ku kenal ketika aku mulai bekerja di instansi ini. Staff Rekam Medis di Puskesmas Pandu Sanjaya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Yah, Rekam Medis sama sepertiku. Jujur, sebenarnya aku tidak terlalu suka membuka BC, sekedar ku baca sepintas kemudian ku abaikan. Tapi BC dari Abul kali ini membuatku tertarik.
Tertulis judul BC dengan huruf kapital “MAKNA DARI AKAD NIKAH. WAJIB di BACA!!! “
Heiii... ini anak mentang-mentang baru nikah BC aja tentang pernikahan. Yah sudah ku simak saja dengan khusuk...


“MAKNA DARI AKAD NIKAH. WAJIB di BACA!!! “
Ketika suatu saat dirimu akan menikah dengan seseorang, ataupun saat kau sudah terikat dalam sebuah pernikahan. Tentunya pernikahan itu melewati proses AKAD – NIKAH bukan? Yang intinya berbunyi : “Aku terima nikahnya si dia binti ayah si dia dengan Mas kawinnya,,,,,,,”
Singkat, padat dan jelas. Tapi tahukah makna “perjanjian/ikrar” tersebut? Ini dia :
“Maka aku tangguhkan dosa-dosanya si dia dari ayah dan ibunya, dosa apa saja yang telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga meninggalkan sholat. Semua yang berhubungan dengan si dia, aku tanggung dan bukan lagi orangtuanya yang menanggung, serta akan ku tanggung semua dosa calon anak-anakku.”
Jika aku GAGAL?
“Maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku.” (H.R Muslim)
Duhai para istri,,
Begitu beratnya pengorbanan suami mu terhadapmu, akrena saat Ijab terucap, Arsy – Nya berguncang karena beratnya perjanjian yang dibuat oleh manusia di hadapan Rabb – Nya. Dengan disaksikan para malaikat dan manusia. Maka andai saja ku menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suamimu terhadapmu.”

Merinding saat membaca BC dari Abul ini. Teringat akan dosaku yang bakalan ditanggung calon suamiku kelak. Tak terhitung mungkin berapa banyak sudah dosa yang ku perbuat. Berapa kali aku tidak menutup aurat bahkan dengan santainya aku meninggalkan sholat. Betapa beratnya beban seorang suami,  tidak hanya dosanya bahkan dosa calon-calon anaknya yang belum lahir saja sudah jadi tanggungannya... Subhanallah...
Terima kasih Abul sudah mengajari ilmu baru lagi.

Sedikit berbicara tentang sosok Abul, Cowok rantau yang tambun berkacamata ini sempat menjadi “idola” baruku dan Rara (teman kantor, teman seperjuangan saat awal masuk kantor ini). Hasbullah Waris nama panjangnya, sudah menginpirasi kami. Bukan karena dia bisa bergelayutan di gedung-gedung tinggi atau punya kekuatan super yang siap menghantam semua musuh-musuhnya seperti Spiderman. Tapi darinya kami mencoba untuk belajar menjadi sosok yang lebih legowo, bersyukur, bahkan ikhlas. 

Sempat shock saat beberapa waktu lalu chatting dengan Abul di BBM. “Saya dijodohkan, Kawan” begitu pesan singkat yang dia kirim kepadaku. Whattt??? Hareee genee masih ada yang dijodohkan? Yah inilah Abul, Siti Nurbaya versi Cowok yang hidup di zaman Mark Zuckerberg dan Jokowi.
Betapa tidak, saat mendengar kata perjodohan saja sebagian besar dari kita pasti bergidik dan membayangkan bagaimana bisa hidup dengan seseorang yang belum pernah kita kenal bahkan kita lihat sebelumnya? Apa jadinya saat tiba-tiba bangun tidur kemudian kita melihat sosok asing berada diatas satu ranjang dengan kita??? AAAAARRRRRRRRRRRRRRGGGGGGGG..... TIIIDDDAAAAKKKK
Itu yang aku dan Rara pikirkan saat mengetahui Abul dijodohkan. Histeris sepertinya. Tapi diluar dugaan si empunya yang akan dijodohkan itu sepertinya tenang-tenang saja. Pernah suatu waktu itu aku bertanya.

“Kok bisa kamu nerima gitu aja perjodohan ini?” kemudian dijawab dengan diplomatis dan WOW oleh Abul. “Ini sudah pilihan orangtuaku, Kawan. Dan pilihan Allah juga buatku. Allah tahu mana yang terbaik buat hidup kita. Yang penting ikhlas. Dan aku sudah ikhlas dengan perjodohan ini.”

Jawaban yang benar-benar tidak pernah ku duga. Seorang Abul bisa sebegitu ikhlasnya menerima. Jika aku berada diposisinya mungkin aku sudah kelimpungan dan galauuuu berkepanjangan karena itu. Tapi dia bisa legowo... Subhanallah...

Beberapa hari sebelum pernikahannya, aku sempat chatting lagi dengan Abul. Ku tanya apakah dia sudah bertemu calon istrinya. Dia jawab sudah tapi hanya sebentar. Aku dengan rasa keingintahuanku yang besar (cenderung sedikit rese dan kepo karena tanya melulu) mencoba kembali berujar kepada Abul, “Loh kenapa Cuma bentar, Kawan?” dalam pikiranku saat itu, wajar donk kalau Abul bisa berlama-lama ngobrol dan saling mengenal calon istrinya itu. Tapi lagi-lagi aku dibuatnya berdecak kagum.

“Tidak usah lama-lama, kawan. Lihat sebentar sudah cukup. Nanti kalau lama-lama malah jadi fitnah. Biarlah pacarannya habis nikah saja.” 

Aihhhh... benar-benar sesuatu kawan yang satu ini. Disaat cowok-cowok lain bersaing untuk bisa mengajak gadisnya pergi berduaan, mengobrol berlama-lama, tapi dia justru menjaga pandangan dan hatinya. Good boy...

Pada hari H pernikahan Abul, dia mengirimiku foto istrinya. Subhanallah... Ikhlasnya Abul terbayar dan berbuah manis sudah. Helda, seorang wanita cantik, bidadari hadiah dari Allah atas keiklasanmu itu kawan. 

Dan pada malam resepsi pernikahannya, Abul sempat mengganti DP BBM-nya dengan foto istrinya. Di private message dia tulis “My Wife”. Ckckckckck... bikin iri saja kau, Kawan... dan karena DP dan PM Abul itu, Rara mengirimkan BBM padaku. “Yen, liat DP Abul, dia pasang foto istrinya dan dia tulis My Wife. Subhanallah... merinding liatnya. Semoga bisa seikhlas Abul.”

Ikhlas, yaa kata ikhlas emang mutlak identik dengan gejolak emosi. Entah itu emosi yang gg ingin ngikhlasin ataupun pengen ikhlasin. Yang jelas sama-sama berat mamen...
Nah, disini akumau bagi-bagi tips buat "Belajar Ikhlas Tanpa Emosi" yang juga aku dapat dari hasil ubek-ubek internet.  pertama ku baca kayaknya emang rada susah juga. tp namanya kita manusia punya kekuatan lebih buat semangat tidak seperti makhluk lainnya jd asal optimis dan semangat Insyaallah kalian-kalian pasti bisa. AMIIIN :D
nih tipsnya teman-temanku sebangsa dan setanah air, Merdeka Merdeka ! ahahaha :D
cekidooottt:

● disaat kamu ingin melepaskan seseorang, ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkanya .
● disaat kamu mulai tak lagi mencintainya, ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya .
● disaat kamu mulai bosan denganya, ingatlah selalu saat terindah bersamanya .
● disaat kamu ingin menduakanya, bayangkan jika dia selalu setia padamu .
● saat kamu ingin membohonginya, ingatlah disaat dia selalu jujur padamu .
● maka kamu akan merasakan arti dia untukmu . jangan sampai disaat dia sudah tak disisimu, kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu .

● yang indah hanya sementara .
● yang abadi adalah kenangan .
● yang ikhlas hanya dari hati .
● yang tulus hanya dari sanubari .
● tidak mudah mencari yg hilang .
● tidak mudah mengejar impian .
● namun yg lebih susah adalah mempertahankan yg ada, karena walaupun tergenggam bisa terlepas lagi .
● ingatlah pada pepatah : 'jika kamu tidak memiliki apa yg kamu sukai, maka sukailah apa yg kamu miliki saat ini'

● belajar nerima apa adanya dan berfikir positif .
● hidup bagaikan mimpi, seindah apapun begitu bangun semuanya sirna tak berbekas .
● jalani hidup ini dengan keinsyafan nurani .
● jangan hanya mau menang sendiri .
● jangan suka sakiti apalagi terhadap mereka yg berjasa pada kita .
● belajarlah tiada hari tanpa kasih .
● selalu berlapang dada dan mengalah .
● hidup ceria, bebasa leluasa .
● tak ada sakit hati yg tak bisa dimaafkan .
● tak ada dendam yg tak bisa terhapus .

nah gimana ? Insyallah yakin aku dan kalian bisa :D
kuncinya jangan pesimis tetep tanam optimis agar berbuah manis. 

Yah... Semoga bisa seikhlas Abul. Dan juga menjadi Superhero (baca: suami istri) yang menjunjung tinggi nilai akad seperti BC si Abul Juga. 

Thanks buat pelajaran ini, Kawan.
Baraka Allah, Semoga cepat dapat momongan...

Abul... si Spiderman - nya Helda




                       






Tidak ada komentar:

Posting Komentar